= SELAMAT DATANG DI BLOG ARTIKEL PENDIDIKAN BY JUMIANTO =

-== SELAMAT DATANG DI BLOG BERBAGI PENGETAHUAN OLEH JUMIANTO, S.Pd SEMOGA BERKAH DUNIA AKHIRAT= = -

Cari Blog Ini

Senin, 02 April 2012

MAKALAH DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENELITIAN

MAKALAH DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENELITIAN SDN OO9 BUKIT RAYA 
Dosen: Dra. Mefa Indriati, M.Pd

 Disusun oleh:

 ADE IRMA SURYANI 
 ARIF JOKO PRASETYO
 JUMIANTO 
 RITA YULIANI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TA. 2010/2011


KATA PENGANTAR

Puji sukur Penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian ini dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.Mefa Indriadi M.Pd selaku doosen pembimbing sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis menyadari kalau makalah ini jauh dari kesempurnaan,sehingga penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Pekabaru, April 2011 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar, guru tidak dapat dipisahkan dari metode mengajar. Karena hal itu merupakan komponen penting dalam mengajar. Dalam hal ini, jika seorang guru tidak menggunakan metode dalam mengajar maka tujuan belajar yang ingin dicapai akan sulit untuk merealisasikannya. Proses belajar mengajar akan dapat dicapai dengan baik jika metode yang digunakan sesuai dan cocok dengan materi yang diajarkan. Namun, dalam proses belajar mengajar situasi dan kondisi yang nyaman di lingkungan sekolah juga berperan aktif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Guru yang baik adalah guru yang mampu menjadikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya, guru yang mampu menjadi panutan bagi para siswanya. 1.2. Tujuan Penulisan Pada dasarnya, tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika” dengan dosen pembimbing Dra. Mefa Indriati, M.Pd. Namun, tidak hanya itu penulisan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi kami mahasiswa mengenai proses belajar mengajar disekolah, sehingga ada gambaran bagi kami sebagai modal untuk kami mengajar dikemudian hari.


BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang kami lakukan yakni tiga hari, namun pelaksanaan observasi yang efektif hanya dua hari. Waktu penelitian yakni tanggal 29 Maret 2011, 11 April 2011 dan 12 April 2011. Pada penelitian tanggal 29 Maret 2011 kelompok kami hanya datang untuk meminta izin observasi. Baru pada tangal 11 dan 12 April 2011 kami melakukan observasi kedalam kelas. Dalam waktu yang sebenarnya kami anggap masih kurang, kami mengupayakan semaksimal mungkin dari hasil penelitian kami tersebut agar dapat mengumpulkan informasi yang kami butuhkan untuk menyusun laporan kami ini. 2.2. Tempat Penelittian Lokasi penelitian atau observasi kami yakni : Nama Sekolah : SD Negeri 009 Bukit Raya Alamat : Jln. Merak Kel. Tangkerang Labuai, Pekanbaru SD Negeri 009 Bukit Raya ini tepatnya terletak ± 7 Kilometer dari Kampus Universitas Islam Riau arah Jalan Jendral Sudirman Kota Pekanbaru. 2.3. Metode Penelitian Metode yang kami gunakan dalam melakukan observasi atau penelitian tentang bagaimana proses belajar mengajar di sekolah pada mata pelajaran matematika ini adalah metode penelitian langsung dan wawancara. 2.4. Rancangan dan Pelaksanaan Observasi. a. Rancangan Observasi Sebelum kami melakukan observasi, terlebih dahulu kami telah membuat rancangan kegiatan, apa yang akan kami lakukan di sekolah tersebut. Dengan rincian kegiatannya sebagai berikut: 1. Waktu melakukan observasi 2. Datang ke sekolah 3. Masuk ke kelas 4. Wawancara • Kepala sekolah • Guru kelas • Siswa 5. Pengumpulan data 6. Penyelesaian laporan b. Pelaksanaan Observasi Pelaksanaan observasi yang kami lakukan talah sesuai dengan rancangan yang telah kami buat untuk melakukan observasi ini.

BAB III HASIL PENELITIAN 
3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang kami gunakan dalam penelitian ini yaitu : • Pena • Kertas • Camera • Laptop 3.2. Hasil Penelitian 3.2.1. Hari Pertama ( Tanggal 29 Maret 2011) Pada hari pertama ini kami hanya melakukan kegiatan meminta izin kepada kepala sekolah serta meminta izin kepada guru kelas. Sehingga dalam penelitian ini kami tidak meninggalkan etika dalam bermasyarakat. Kelas yang kami observasi yakni kelas 4 A SD Negeri 009 Bukit Raya dengan wali kelas sekaligus pengajar bidang studi matematika di kelas 4 A ini yakni Ibu Rinawati, S.Pd yang berlatar belakang pendidikan biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (UR). Dan pada penelitian hari pertama mendapatkan beberapa informasi, baik itu dari kepala sekolah maupun guru – guru : • Nama Kepala Sekolah : Dra. Hj. Asmanida • Nama guru Kelas 4A : Rinawati. S.Pd • Jumlah guru : 33 orang ( 5 orang guru Agama, 2 orang guru olahraga, 3 orang guru B.Inggris) • Banyak kelas 1 – 6 : 17 Kelas • Jumlah Ruang Kelas : 12 Kelas • Ruang Kepsek : 1 Ruang • Ruang Majelis Guru : 1 Ruang • Ruang TU : 1 Ruang • Ruang Perpustakaan : 1 Buah • Kantin : 1 Buah • Toilet : 3 Buah ( 1 Guru & 2 Siswa ) • Kantin Jujur : 1 Buah Dalam pengupayaan peningkatan standar kelulusan atau KKM yang diterapkan di kelas 4A ini naik dari semester ganjil yang lalu yakni dari KKM 63 naik menjadi KKM 64 dengan kriteria ketuntasan rata – rata atau pencapain KKM hingga 70 % tuntas. Di kelas yang kami observasi yakni kelas 4A ini ada 40 siswa dalam 1 kelas, yang mana sebenarnya hanya 32 orang siswa. Tetapi ada kebijakan dari kepala sekolah untuk mengurangi jumlah kelas 4. Hal ini dimaksudkan karena peminat masuk sekolah ke SD 009 ini sangat tinggi yang mengakibatkan kekurangan ruang kelas. Laki – laki ada 24 orang dan perempuan ada 16 orang. Dan yang tak kalah mengejutkan kami di hari pertama ini ialah di hampir setiap kelas memiliki dispenser atau tempat air minum. Setelah kami Tanya kepada ibu guru bahwa dispenser tersebut adalah hasil dari siswa. Tentu timbul pertanyaan kami, kok bisa ya ? dan hal itu langsung terjawab bahwa majelis guru dan wali murid serta murid telah sepakat apabila anak tidak mengerjakan PR maka anak harus membayar sebesar Rp. 1000.-. Hal ini yang membuat kami salut karena dengan begitu siswa termotivasi untuk mengerjakan PR. Jika uang denda telah terkumpul dan dirasa cukup maka siswa lah yang menentukan akan dibeli apa uang itu dan apa yang dibutuhkan dalam kelas tersebut tentunya. 3.2.2. Hari kedua ( Tanggal 11 April 2011) Pada hari kedua penelitian ini kami melakukan observasi langsung kedalam kelas, pada penelitian kedua ini kami tidak melihat awal mula dimulai pelajaran, tetapi dalam hal ini kami sedikit banyak mendapatkan informasi yang kami butuhkan. Saat pertama memasuki ruang kelas, kami dapatkan bahwa sekolah ini menerapkan metode belajar PAKEM( Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ), sehingga kesan yang timbul pada diri kami pertama ialah bahwa kelas yang kami observasi akan lebih hidup dengan suasana yang pasti akan menyenangkan. PAKEM ini sendiri menurut guru kelas 4A baru digunakan di sekolah ini baru pada semester genap ini, dan walaupun hanya baru terbilang sebentar penggunaan PAKEM dalam pembelajaran tapi sudah tampak keunggulannya. Menurut guru kelas bahwa sekarang ini siswa lebih berani untuk menyampaikan pendapat atau opini serta berani mengerjakan latihan di depan kelas, bahkan dari yang kami lihat saat observasi bahwa antusias siswa dalam mengerjakan latihan di depan kelas sangat baik itu dapat terlihat dengan banyaknya siswa yang mengacungkan tangan saat guru memberi umpan balik siapa yang mau mengerjakan di depan kelas. Dari cara guru mengatur tempat duduk siswa agar kelas tidak ribut adalah dengan memasangkan siswa laki – laki dan siswa perempuan. Dan sangat efektif sekali apa yang dilakukan oleh guru kelas. Karena dengan begitu siswa tidak akan ribut karena laki – laki akan merasa malu jika ribut karena berada di sebelah siswa perempuan. Penerapan PAKEM juga dapat terlihat dari berbagai kreasi siswa yang di tempel di dinding kelas seperti kata – kata mutiara,jadwal sholat, kreasi puisi, gambar-gambar bangun ruang serta banyak lagi kreasi – kreasi siswa yang mereka tuangkan dalam karya – karya mereka. Dalam kelas terdapat foto Presiden RI yang sekarang menjabat serta foto presiden pertama RI hingga sekarang. Selain foto presiden juga terdapat peta Prov. Riau serta peta Pekanbaru. Kemudian ada dua buah rak buku, rol panjang, meja guru,jam dinding, meja belajar siswa 20 buah serta bangku/kursi 40 buah dan juga dispenser. Pada observasi kedua ini guru sedang mengajar Pokok bahasan Bangun Datar, yakni tengah mempelajari mengenai materi persegi, persegi panjang dan segitiga. Dan diawal guru memberi penjelasan mengenai rumus, kemudian memberikan beberapa contoh hingga dirasa cukup. Kemudian setelah itu guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal yang di beri di depan kelas. Dan dari beberapa contoh / soal yang diberi tersebut ada juga yang belum dapat mengerjakan, jika begini kemudian guru menuntun siswa agar lebih memahami. Kemudian guru bertanya kepada siswa siapa yang berani mengerjakan soal tentunya dalam hal ini dengan angka yang berbeda sembari memeriksa ke setiap siswa apa mereka juga mencari di kertas / buku mereka dan kemudian guru menyuruh kembali beberapa siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Guru juga tidak hanya terfokus pada satu atau dua siswa saja tetapi guru mengharapkan agar seluruh siswa berani dan hal terpenting dari penerapan PAKEM ialah salah-benar tidak menjadi masalah tetapi yang terpenting dahulu siswa berani mengerjakan di depan kelas. Karena jikapun seorang siswa salah saat mengerjakan didepan kelas kemudian guru menyuruh lagi siapa yang mau mengerjakannya, lalu anak yang salah dalam mengerjakan tadi melihat siswa yang lain mengerjakan di depan tersebut. Setelah itu guru kembali memberi soal dengan model sama tetapi dengan angka yang berbeda dan dengan begitu siswa tadi dapat mengerjakannya kembali. Dan yang kami lihat bahwa siswa sangat antusias sekali jika guru bertanya siapa yang mau mengerjakan didepan kelas, hal itu dapat terlihat dengan banyaknya siswa yang mengacungkan tangan. Setelah guru merasa cukup dengan beberapa contoh yang diberikan lalu guru memberi latihan sebanyak tiga soal dalam waktu 15 menit diharapkan siswa telah dapat menyelesaikannya. Kemudian suasana hening,karena siswa tengah mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Yang kami lihat saat siswa mengerjakan latihan ada sebagian siswa yang tampak masih bingung,guru tidak hanya duduk di meja guru tetapi beliau juga membimbing siswa yang masih terlihat bingung dalam mengerjakan latihan.Setelah waktu berjalan 10 menit siswa telah banyak yang mengumpulkan latihan tadi kepada guru. Setelah semua siswa mengumpulkan latihan, kemudian guru memeriksa seluruh latihan siswa, dan menurut guru kelas setelah memeriksa bahwa 25 siswa yang hanya dapat menyelesaikan 3 soal latihan tadi dan sebayak 15 orang hanya mampu megerjakan 2 soal. Dari apa yang disampaikan guru kepada kelompok kami bahwa dari 15 orang siswa yang hanya benar mengerjakan 2 soal itu adalah siswa dari kelas B yang digabungkan ke kelas 4A ada 7 orang yang megerjakan dengan benar 2 soal. Menurutnya lagi bahwa siswa dari kelas 4B tersebut hanya ada 1 siswa yang mampu mengerjakan 3 soal. Hal itu menurutnya bahwa bimbingan yang diberikan guru sebelumnya kemungkinan kurang. Setelah itu pelajaran matematika pada hari senin tanggal 11 april 2011 telah selesai, lalu siswa kembali melanjutkan ke pelajaran selanjutnya yaitu IPS, dan kami pun permisi kepada guru kelas untuk keluar kelas karena kami hanya mengobservasi pembelajaran saat pelajaran matematika saja. Dan penelitian atau observasi pada hari senin tanggal 11 april 2011 ini pun telah selesai dengan telah terkumpulnya gambaran proses belajar mengajar pelajaran matematika di kelas 4A SD Negeri 009 Bukit Raya, sehingga kami pun kemudian memutuskan untuk pulang dan menyiapkan diri kembali untuk observasi esok hari. 3.2.3. Hari Ketiga ( tanggal 12 April 2011 ) Pada observasi hari ketiga yakni pada tanggal 12 april 2011 kami melihat sebelum siswa memasuki ruang kelas, seluruh siswa SD Negeri 009 Bukit Raya Berbaris di depan kelas masing – masing. Lalu kemudian siswa bersalaman dan mencium tangan guru saat memasuki ruang kelas. Hal ini membuktikan bahwa sekolah telah mengajarkan sopan santun dan tata krama. Bahwa seorang guru adalah orang tua murid selain di rumah sehingga sosok seorang guru akan menjadi panutan yang baik jika seorang guru tersebut mengajarkan hal yang baik pula. Setelah didalam kelas lalu kegiatan siswa diawal yaitu memberi salam hormat kepada guru dan mengucapkan salam lalu guru menjawab salam tersebut. Setelah itu siswa kemudian membaca doa sebelum belajar. Setelah itu lalu guru mengulang materi yang lalu dengan menyuruh salah satu siswa maju dan mengerjakan soal yang diberikan guru, karena siswa yang disuruh maju tadi tidak dapat mengerjakan soal lalu guru menyuruh siswa lain untuk mengerjakan kedepan dan yang siswa yang tidak dapat mengerjakan tadi di suruh memperhatikan temannya yang mengerjakan soal itu, kemudian setelah siswa dapat mengerjakan soal yang diobverikan tadi lalu siswa yang tidak dapat mengerjakan tadi diberi soal dengan angka yang berbeda. Sementara siswa mengerjakan didepan kelas banyak juga siswa lain yang memperlihatkan hasil kerjanya kepada guru. Selanjutnya guru melanjutkan materi hari ini yaitu masih mengenai bangun datar, yang mana pada bagian minggu lalu tentang persegi,persegi panjang dan segitiga namun pada hari ini mengenai jajaran genjang. Pada awalnya guru membawa pikiran siswa kedalam lingkungan yang menyinggung masalah jajaran genjang, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi jajaran genjang. Yang diambil guru dari lingkungan mengenai jajaran genjang ialah seperti ketupat. Setelah itu kemudian guru menjelaskan materi tentang jajaran genjang, dan setelah dirasa cukup kemudian memberi contoh serta menyuruh siswa mengerjakan soal yang diberikan guru ke depan kelas dan memilih secara acak siswa yang disuruh ke depan. Hal ini sama seperti apa yang dilakukan guru pada hari senin kemarin(tanggal 11 april 2011). Kemudian guru menanyakan siswa apakah siswa mengerti dan siswa menjawab mengerti lalu siswa diberi latihan sebanyak 4 soal esay dalam waktu 20 menit. Tetapi sama halnya seperti hasil observasi kami sebelumnya yakni banyak siswa yang telah mengumpulkan hasil kerja mereka sebelum waktu yang ditentukan habis, yang kami lihat bahwa dalam waktu 5 – 7 menit telah banyak siswa yang mengumpulkan latihan mereka. Namun ada juga siswa yang malah bercanda dan malas-malasan walaupun yang kami lihat bahwa siswa yang bercanda dengan temannya tersebut sebenarnya belum selesai mengerjakan. Guru kemudian memeriksa hasil kerja siswa yang telah selesai dan dalam suasana seperti ini banyak kejadian lucu yang kami lihat, sangat menyenangkan sekali melihat tinkah polah siswa – siswa ini. Kemudian waktu habis dan guru melanjutkan pelajaran baru lagi, karena pelajaran matematika telah habis lalu kamipun pamit kepada guru dan mengucapkan banyak terima kasih kepada guru serta siswa dan tak lupa meminta maaf karena telah mengganggu proses belajar mengajar mereka dan tanggapan mereka sangat membuat kami rindu untuk kembali kesekolah itu karena keramahan guru dan siswa. Setelah pamitan kepada guru dan siswa lalu kami menemui kepala sekolah untuk mengucapkan terima kasih karena telah mengizinkan kami melakukan observasi di sekolah SD Negeri 009 ini.

BAB IV ISI & PEMBAHASAN
4.1. Isi 
4.1.1. Hasil Penelitian Hari Pertama ( Tanggal 29 Maret 2011) Pada hari pertama ini kami hanya melakukan kegiatan meminta izin kepada kepala sekolah serta meminta izin kepada guru kelas. Sehingga dalam penelitian ini kami tidak meninggalkan etika dalam bermasyarakat. Kelas yang kami observasi yakni kelas 4 A SD Negeri 009 Bukit Raya dengan wali kelas sekaligus pengajar bidang studi matematika di kelas 4 A ini yakni Ibu Rinawati, S.Pd yang berlatar belakang pendidikan biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (UR). Dan pada penelitian hari pertama mendapatkan beberapa informasi, baik itu dari kepala sekolah maupun guru – guru : • Nama Kepala Sekolah : Dra. Hj. Asmanida • Nama guru Kelas 4A : Rinawati. S.Pd • Jumlah guru : 33 orang ( 5 orang guru Agama, 2 orang guru olahraga, 3 orang guru B.Inggris) • Banyak kelas 1 – 6 : 17 Kelas • Jumlah Ruang Kelas : 12 Kelas • Ruang Kepsek : 1 Ruang • Ruang Majelis Guru : 1 Ruang • Ruang TU : 1 Ruang • Ruang Perpustakaan : 1 Buah • Kantin : 1 Buah • Toilet : 3 Buah ( 1 Guru & 2 Siswa ) • Kantin Jujur : 1 Buah Dalam pengupayaan peningkatan standar kelulusan atau KKM yang diterapkan di kelas 4A ini naik dari semester ganjil yang lalu yakni dari KKM 63 naik menjadi KKM 64 dengan kriteria ketuntasan rata – rata atau pencapain KKM hingga 70 % tuntas. Di kelas yang kami observasi yakni kelas 4A ini ada 40 siswa dalam 1 kelas, yang mana sebenarnya hanya 32 orang siswa. Tetapi ada kebijakan dari kepala sekolah untuk mengurangi jumlah kelas 4. Hal ini dimaksudkan karena peminat masuk sekolah ke SD 009 ini sangat tinggi yang mengakibatkan kekurangan ruang kelas. Laki – laki ada 24 orang dan perempuan ada 16 orang. Dan yang tak kalah mengejutkan kami di hari pertama ini ialah di hampir setiap kelas memiliki dispenser atau tempat air minum. Setelah kami Tanya kepada ibu guru bahwa dispenser tersebut adalah hasil dari siswa. Tentu timbul pertanyaan kami, kok bisa ya ? dan hal itu langsung terjawab bahwa majelis guru dan wali murid serta murid telah sepakat apabila anak tidak mengerjakan PR maka anak harus membayar sebesar Rp. 1000.-. Hal ini yang membuat kami salut karena dengan begitu siswa termotivasi untuk mengerjakan PR. Jika uang denda telah terkumpul dan dirasa cukup maka siswa lah yang menentukan akan dibeli apa uang itu dan apa yang dibutuhkan dalam kelas tersebut tentunya. Hari kedua ( Tanggal 11 April 2011) Pada hari kedua penelitian ini kami melakukan observasi langsung kedalam kelas, pada penelitian kedua ini kami tidak melihat awal mula dimulai pelajaran, tetapi dalam hal ini kami sedikit banyak mendapatkan informasi yang kami butuhkan. Saat pertama memasuki ruang kelas, kami dapatkan bahwa sekolah ini menerapkan metode belajar PAKEM( Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ), sehingga kesan yang timbul pada diri kami pertama ialah bahwa kelas yang kami observasi akan lebih hidup dengan suasana yang pasti akan menyenangkan. PAKEM ini sendiri menurut guru kelas 4A baru digunakan di sekolah ini baru pada semester genap ini, dan walaupun hanya baru terbilang sebentar penggunaan PAKEM dalam pembelajaran tapi sudah tampak keunggulannya. Menurut guru kelas bahwa sekarang ini siswa lebih berani untuk menyampaikan pendapat atau opini serta berani mengerjakan latihan di depan kelas, bahkan dari yang kami lihat saat observasi bahwa antusias siswa dalam mengerjakan latihan di depan kelas sangat baik itu dapat terlihat dengan banyaknya siswa yang mengacungkan tangan saat guru memberi umpan balik siapa yang mau mengerjakan di depan kelas. Dari cara guru mengatur tempat duduk siswa agar kelas tidak rebut adalah dengan memasangkan siswa laki – laki dan siswa perempuan. Dan sangat efektif sekali apa yang dilakukan oleh gur kelas. Karena dengan begitu siswa tidak akan rebut karena laki – laki akan merasa malu jika ribut karena berada di sebelah siswa perenpuan. Penerapan PAKEM juga dapat terlihat dari berbagai kreasi siswa yang di tempel di dinding kelas seperti kata – kata mutiara,jadwal sholat, kreasi puisi, gambar-gambar bangun ruang serta banyak lagi kreasi – kreasi siswa yang mereka tuangkan dalam karya – karya mereka. Dalam kelas terdapat foto Presiden RI yang sekarang menjabat serta foto presiden pertama RI hingga sekarang. Selain foto presiden juga terdapat peta Prov. Riau serta peta Pekanbaru. Kemudian ada dua buah rak buku, rol panjang, meja guru,jam dinding, meja belajar siswa 20 buah serta bangku/kursi 40 buah dan juga dispenser. Pada observasi kedua ini guru sedang mengajar Pokok bahasan Bangun Datar, yakni tengah mempelajari mengenai materi persegi, persegi panjang dan segitiga. Dan diawal guru member penjelasan mengenai rumus, kemudian memberikan beberapa contoh hingga dirasa cukup. Kemudian setelah itu guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal yang di beri di depan kelas. Dan dari beberapa contoh / soal yang diberi tersebut ada juga yang belum dapat mengerjakan, jika begini kemudian guru menuntun siswa agar lebih memahami. Kemudian guru bertanya kepada siswa siapa yang berani mengerjakan soal tentunya daalam hal ini dengan angka yang berbeda sembari memeriksa ke setiap siswa apa mereka juga mencari di kertas / buku mereka dan kemudian guru menyuruh kembali beberapa siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Guru juga tidak hanya terfokus pada satu atau dua siswa saja tetapi guru mengharapkan agar seluruh siswa berani dan hal terpenting dari penerapan pakem ialah salah benar tidak menjadi masalah tetapi yang terpenting dahulu siswa berani mengerjakan di depan kelas. Karena jikapun seorang siswa salah saat mengerjakan didepan kelas kemudian guru menyuruh lagi siapa yang mau mengerjakannya, lalu anak yang salah dalam mengerjakan tadi melihat siswa yang lain mengerjakan di depan tersebut. Setelah itu guru kembali memberi soal dengan model sama tetapi dengan angka yang berbeda dan dengan begitu lalu yang kami lihat bahwa siswa tadi dapat mengerjakannya kembali. Dan yang kami lihat bahwa siswa sangat antusias sekali jika guru bertanya siapa yang mau mengerjakan didepan kelas, hal itu dapat terlihat dengan banyaknya siswa yang mengacungkan tangan. Setelah guru merasa cukup dengan beberapa contoh yang diberikan lalu guru memberi latihan sebanyak tiga soal dalam waktu 15 menit diharapkan siswa telah dapat menyelesaikannya. Kemudian suasana hening,karena siswa tengah mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Yang kami lihat saat siswa mengerjakan latihan ada sebagian siswa yang tampak masih bingung tetapi guru tidak hanya duduk di meja guru tetapi beliau juga membimbing siswa yang masih terlihat bingung dalam mengerjakan latihan.Setelah lebih kurang waktu telah berjalam 10 menit siswa telah banyak yang mengumpulkan latihan tadi kepada guru. Setelah semua siswa mengumpulkan latihan yang tadi diberikan oleh guru, kemudian guru memeriksa seluruh latihan siswa, dan menurut guru kelas setelah memeriksa bahwa ada 25 siswa yang hanya dapat menyelesaikan 3 soal latihan tadi dan sebayak 15 orang hanya mampu megerjakan 2 soal. Dari apa yang disampaikan guru kepada kelompok kami bahwa dari 15 orang siswa yang hanya benar mengerjakan 2 soal itu adalah siswa dari kelas B yang digabungkan ke kelas 4A ada 7 orang yang megerjakan dengan benar 2 soal. Menurutnya lagi bahwa siswa dari kelas 4B tersebut hanya ada 1 siswa yang mampu mengerjakan 3 soal. Hal itu menurutnya bahwa bimbingan yang diberikan guru sebelumnya kemungkinan kurang. Setelah itu pelajaran matematika pada hari senin tanggal 11 april 2011 telah selesai, lalu siswa kembali melanjutkan ke pelajaran selanjutnya yaitu IPS, dan kami pun permisi kepada guru kelas untuk keluar kelas karena kami hanya mengobservasi pembelajaran saat pelajaran matematika saja. Dan penelitian atau observasi pada hari senin tanggal 11 april 2011 ini pun telah selesai dengan telah terkumpulnya gambaran proses belajar mengajar pelajaran matematika di kelas 4A SD Negeri 009 Bukit Raya, sehingga kami pun kemudian memutuskan untuk pulang dan menyiapkan diri kembali untuk observasi esok hari. Hari Ketiga ( tanggal 12 April 2011 ) Pada observasi hari ketiga yakni pada tanggal 12 april 2011 kami melihat sebelum siswa memasuki ruang kelas, seluruh siswa SD Negeri 009 Bukit Raya Berbaris di depan kelas masing – masing. Lalu kemudian siswa bersalaman dan menciun tangan guru saat memasuki ruang kelas. Hal ini membuktikan bahwa sekolah telah mengajarkan sopan santun dan tata krama. Bahwa seorang guru adalah orang tua murid selain di rumah sehingga sosok seorang gur akan menjadi panutan yang baik jika seorang guru tersebut mengajarkan hal yang baik pula. Setelah didalam kelas lalu kegiatan siswa diawal yaitu member salam hormat kepada guru dan mengucapkan salam lalu guru menjawab salam tersebut. Setelah itu siswa kemudian membaca doa sbelum belajar. Setelah itu lalu guru mengulang materi yang lalu dengan menyuruh salah satu siswa maju dan mengerjakan soal yang diberikan guru, karena siswa yang disuruh maju tadi tidak dapat mengerjakan soal lalu guru menyuruh siswa lain untuk mengerjakan kedepan dan yang siswa yang tidak dapat mengerjakan tadi di suruh memperhatikan temannya yang mengerjakan soal itu, kemudian setelah siswa dapat mengerjakan soal yang dibverikan tadi lalu siswa yang tidak dapat mengerjakan tadi diberi soal dengan angka yang berbeda. Sementara siswa mengerjakan didepan kelas banyak juga siswa lain yang memperlihatkan hasil kerjanya kepada guru. Selanjutnya guru melanjutkan materi hari ini yaitu masih mengenai bangun datar, yang mana pada bagian minggu lalu tentang persegi,persegi panjang dan segitiga namun pada hari ini mengenai jajaran genjang. Pada awalnya guru membawa pikiran siswa kedalam lingkungan yang menyinggung masalah jajaran genjang, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi jajaran genjang. Yang diambil guru dari lingkungan mengenai jajaran genjang ialah seperti ketupat. Setelah itu kemudian guru menjelaskan materi tentang jajaran genjang, dan setelah dirasa cukup kemudian member contoh serta menyuruh siswa mengerjakan soal yang diberikan guru ke depan kelas dan memilih secara acak siswa yang disuruh ke depan. Hal ini sama seperti apa yang dilakukan guru pada hari senin kemarin(tanggal 11 april 2011). Kemudian guru menanyakan siswa apakah siswa mengerti dan siswa menjawab mengerti lalu siswa diberi latihan sebanyak 4 soal esay dalam waktu 20 menit. Tetapi sama halnya seperti hasil observasi kami sebelumnya yakni banyak siswa yang telah mengumpulkan hasil kerja mereka sebelum waktu yang ditentukan habis, yang kami lihat bahwa dalam waktu 5 – 7 menit telah banyak siswa yang mengumpulkan latihan mereka. Namun ada juga siswa yang malah bercanda dan maloas-malasan walaupun yang kami lihat bahwa siswa yang bercanda dengan teman nya tersebut sebenarnya belum selesai mengerjakan. Guru kemudian memeriksa hasil kerja siswa yang telah selesai dan dalam suasana seperti ini banyak kejadian lucu yang kami lihat, sangat menyenangkan sekali melihat tinkah polah siswa – siswa ini. Kemudian waktu habis dan guru melanjutkan pelajaran baru lagi, karena pelajaran matematika telah habis lalu kamipun pamit kepada guru dan mengucapkan banyak terima kasih kepada guru serta siswa dan tak lupa meminta maaf karena telah mengganggu proses belajar mengajar mereka dan tanggapan mereka sangat membuat kami rindu untuk kembali kesekolah itu karena keramahan guru dan siswa. Setelah pamitan kepada guru dan siswa lalu kami menemui kepala sekolah untuk mengucapkan terima kasih karena telah mengizinkan kami melakukan observasi di sekolah SD Negeri 009 ini. 4.1.2. Hasil Wawancara Wawancara dengan Guru kelas : Q : Nama ibu ? A : Rinawati, S.Pd Q : Background pendidikan ibu ? A : S1 Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Q : Jumlah keseluruhan guru ada berapa orang bu ? A : Jumlah guru ada 33 orang dengan background rata – rata S1 dan jumlah guru Agama 5 orang, guru olahraga 2 orang, guru B.Inggris 3 orang, guru Matematika ada 2 orang Q : Jumlah ruang kelas ada berapa bu ? A : ada 12 ruang kelas, 1 ruang TU, 1 ruang majelis guru, 1 perpustakaan Q : jumlah murid yang ibu ajar ada berapa orang bu ? A : ada 40 orang dengan 24 orang laki-laki dan 16 orang perempuan Q : KKM yang diterapkan mata pelajaran Matematika itu berapa bu di sekolah ini ? A : Untuk kelas 4 itu KKM nya naik dari semester ganjil kemarin yakni naik dari 63 ke 64 Q : Lalu bu, tingkat ketuntasan dengan KKM 64 tersebut berapa persen bu ? A : kalau ketuntasannya itu lebih kurang 70 % tuntas Q : kami lihat bu dalam setiap ruang kelas itu ada dispenser, itu sumbangan sekolah,wali murid atau bagaiman itu ibu ? A : Itu semua didapat dari denda, jika siswa tidak mengerjakan PR maka dikenai denda sebesar Rp. 1.000,-, namun ini semua dapat terbeli setelah hampir satu semester dan jika uang dari denda kurang lalu pihak sekolah akan membantu, dan siswa lah yang menentukan mau dibelikan apa uang itu, dan tentunya yang bermanfaat bagi kelas mereka. Wawancara dengan Murid(kami hanya menanyai 6 orang siswa kelas 4A) : Q( kepada Nia) : Apa adik suka dengan mata pelajaran Matematika ? A(Nia) : saya sangat menyukai matematika, karena menurut saya matematika itu menyenangkan. Q(kepada Fariz): Apa adik suka dengan mata pelajaran Matematika ? A(Fariz) : Saya suka Matematika, karena itu sudah menjadi kesukaan saya Q(kepada Fauzi): Apa adik suka dengan mata pelajaran Matematika ? A(Fauzi) : saya tidak suka matematika, karena membuat saya pusing dan tidak menyenangkan untuk saya Q(Iqbal) : Apa adik suka dengan mata pelajaran Matematika ? A(Iqbal) : saya tidak suka matematika, karena sulit dan susah Q(Dina) : Apa adik suka dengan mata pelajaran Matematika ? A(Dina) : saya suka matematika karena menyenagkan sekali belajar matematika ini Q(Dandi) : Apa adik suka dengan mata pelajaran Matematika ? A(Dandi) : saya sangat suka sekali, karena sebab itu saya dapat menjadi juara kelas. Keterangan : Q = Question(pertanyaan) A = Answer(jawaban)


BAB V KESIMPULAN

5.1. Simpulan
Dari apa yang kami lihat dilapangan saat observasi bahwa metode dan system pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar sangat menentukan tingkat keberhasilan pembelajaran.

5.2. Saran
Sebaiknya guru menggunakan banyak metode dalam mengajar, sebab dengan begitu siswa yang kita ajar akan dapat mudah menyerap apa yang kita sampaikan. Dan untuk kita sebagai calon seorang guru ada baiknya kita mempelajari berbagai macam metode mengajar, sebab dengan kita banyak menguasai metode mengajar kita akan mudah untuk memilih metode mana yang lebih berhasil jika kita gunakan dalam mengajar.